Pengentahuan Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan hidup atau environment yang berasal dari environner (Bahasa
Perancis), yang artinya melingkari atau mengelilingi, dapat didefinisikan sebagai kondisi di sekitar suatu organisme atau
sekelompok organisme dan kondisi
sosial budaya yang kompleks yang mempengaruhi individu maupun masyarakat.
Karena manusia hidup pada dunia alam dan sekaligus dunia sosial budaya, maka
keduanya menjadi bagian yang amat penting dari lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang
sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di
dalamnya. Ilmu Lingkungan bersifat multidisiplin, artinya mencakup berbagai
disiplin ilmu lainnya secara terintegrasi, seperti ekologi, geologi, ekonomi,
sosiologi, antropologi, dan ilmu politik, secara holistik/menyeluruh dan
berpandangan terbuka.
Ilmu lingkungan yang semakin berkembang dan banyak
mengeluarkan hasil, model, dan teori yang semakin meningkat jumlahnya harus
didasari oleh asas yang kokoh dan kuat. Asas-asas yang terdapat dalam
pengetahuan lingkungan yaitu ada 14 asas. Berikut ini penjelasan dari asas-asas
pengetahuan lingkungan :
ASAS 1
“Semua energi yang
memasuki sebuah organisme hidup populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya, tetapi tidak mungkin hilang, atau dihancurkan, atau
diciptakan”
Penjelasan
: Asas ini sama dengan hukum termodinamika pertama
dan asas ini juga dikenal dengan hukum konservasi energi.
Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah-ubah, dan semuaenergi yang
memasuki jasad hidup, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan sehingga
sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi.
ASAS
2
“Tidak ada sistem
konversi energi yang sepenuhnya efisien”
Penjelasan
: Asas ini sama dengan hukum termodinamika kedua
yang banyak dipakai dan berlaku dalam fisika. Energi ini tak pernah hilang dari
alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang
bermanfaat.
ASAS
3
“Materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman adalah kategori-kategori sumber alam”
Penjelasan
: Perubahan energi oleh sistem biologi berlangsung pada kecepatan yang
sebanding dengan adanya materi dan energi di alam
lingkungannya. Ruang yang sempit bagi suatu populasi yang tinggi kepadatannya
akan mengakibatkan gangguan terhadap proses pembiakan, tetapi
sebaliknya jika ruang yang terlalu luas akan mengakibatkan jarak antara
individu dalam sebuah populasi menjadi terlalu jauh. Oleh karena itu pengaruh
ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber
alam. Semua bergantung pada adanya cukup waktu dan energi untuk menempuh jarak
antara tempat semula dan tempat tujuan. Makin beranekaragaman jenis suatu
spesies makin berkurang bahaya bagi spesies itu menghadapi perubahan
lingkungan.
ASAS
4
“Untuk semua
kategori sumber alam, apabila ketersediaannya mencapai optimum, maka pengaruh
penambahan satu unit akan menurun sejalan dengan peningkatan sumber alam
tersebut sampai suatu batas maksimum. Melampaui batas maksimum ini, tidak akan
ada pengaruh yang menguntungkan”
Penjelasan
: Untuk semua kategori sumber alam, kecuali waktu dan keanekaragaman,
kenaikan di atas batas maksimum akan merugikan karena adanya pengaruh
keracunan. Ini merupakan pengaruh penjenuhan, atau prinsip pengosongan. Dalam
banyak gejala akan terjadi peningkatan peluang untuk terjadi kerusakan sistem
justru pada tingkat maksimum ketersediaan sumber alam.
ASAS
5
“Ada dua tipe
sumberdaya yang berbeda secara mendasar yaitu sumberdaya yang peningkatan
ketersediaannya akan memacu penggunaan selanjutnya, dan sumberdaya yang tidak
mempunyai daya pemacu seperti tersebut”
Penjelasan
: Kenaikan penggadaan sumberdaya merangsang kenaikan pendaya-gunanya. Misalnya
suatu jenis hewan yang sedang mencari sumber bahan makanan, kemudian suatu
jenis makanan tiba-tiba muncul menjadi sangat banyak jumlahnya maka hewan
tersebut akan memusatkan perhatiannya pada makanan itu.
ASAS
6
“Individu-individu
atau species-species yang memiliki jumlah keturunan yang lebih besar dibanding
dengan saingannya, cenderung akan menggantikan saingannya”
Penjelasan
: Umumnya, suatu spesies yang dapat bertahan hidup ialah dalam keadaan
keseimbangan alam secara keseluruhan mempunyai daya pembiakan yang lebih tinggi
dari pada spesies yang ingin mencoba untuk mengambil alih.
ASAS
7
“Keanekaragaman
yang mantab dari komunitas-komunitas akan lebih tinggi pada lingkungan yang
dapat diramalkan”
Penjelasan
: Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan sebuah lingkungan yang terdiri
atas banyak spesies, dari yang umum hingga yang jarang dijumpai.
ASAS
8
“Apakah suatu
habitat menjadi jenuh oleh keanekaragaman species dalam takson tertentu,
bergantung kepada bagaimana nisia dipisahkan dalam takson tersebut”
Penjelasan
: Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan
lingkungannya yang khas (nicia), tiap spesias mempunyai nicia tertentu. Spesies
dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena
masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
ASAS
9
“Keanekaragaman
komunitas apa pun sebanding dengan biomassa dibagi dengan produktivitasnya”
Penjelasan
: Marowitz (1968) menyimpulkan, bahwa ada hubungan antara biomasa, aliran,
energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS
10
“Perbandingan
biomassa terhadap produktivitas akan menaik sepanjang waktu dalam lingkungan
fisik yang stabil, sampai tercapai suatu bentuk asimtot”
Penjelasan
: Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan
efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan
memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
ASAS
11
“Sistem yang sudah
mantap (dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang
belum mantap”
Penjelasan
: mengandung arti ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah
dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke
arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman
mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih
komplek. Dari subsistem yang rendah keanekaragaman nya ke subsistem yang tinggi
keanekaragamannya.
ASAS
12
“Kesempurnaan daya
adaptasi tiap sifat atau atribut bergantung kepada nilai penting relatif dari
suatu lingkungan tertentu”
Penjelasan
: Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap
perubahan lingkungan fisiko-kimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem
yang sudah mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisikokimia yang
cukup lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi
dengan keadaan yang tidak stabil.
ASAS
13
“Lingkungan yang
secara fisik stabil memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologik
di dalam ekosistem yang mantap, yang menggalakkan kestabilan populasi”
Penjelasan
: Pentingnya memperluas ruang lingkup ekologi murni menjadi ilmu
lingkungan yang memiliki batasan lebih luas.
ASAS
14
“Derajat pola
keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada jumlah keturunan dari populasi
sebelumnya yang berpengaruh pada populasi tersebut”
Penjelasan
: Asas 14 ini merupakan kebalikan asas 13, tidak adanya keaneka ragaman
yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan
derajat ketidak stabilan populasi yang tinggi.
Alasan memilih asas 2 :
Asas 2
dalam pengetahuan lingkungan yaitu ”tidak ada sistem konversi energi yang sepenuhnya
efisien”. Dalam penjelasan tentang asas 2 disini kelompok
9 mengambil contoh tentang daun singkong. Daun singkong disini memiliki
berbagai manfaat saat dikonsumsi seperti penambah daya tahan tubuh terhadap penyakit karena
kandungan vitamin C yang cukup tinggi dan
juga bisa dimanfaatkan sebagai obat kecantikan. Dari bagian daun singkong
terdapat bagian daun dan batang, daun disini bisa dikonsumsi sedangkan batang
daun singkong tidak layak untuk dikonsumsi karena terdapat getah didalamnya.
Batang daun singkong yang tidak dapat dikonsumsi bisa dimanfaatkan
untuk kebutuhan yang lain karena memiliki sifat organik dapat diurai dan diproses dengan
bantuan bakteri (dekomposer) pembusuk menjadi pupuk organik. Kemudian pupuk ini
dimanfaatkan oleh tumbuhan lain untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan.
Alasan
memilih asas 14 :
Asas 14 dalam pengetahuan lingkungan
yaitu “Derajat pola keteraturan
fluktuasi populasi bergantung kepada jumlah keturunan dari populasi sebelumnya
yang berpengaruh pada populasi tersebut”. Dalam penjelasan tentang asas 14 disini
kelompok 9 mengambil contoh tentang kebun jagung. Kondisi kebun jagung saat
setelah panen dan ditinggalkan beberapa lama akan bermunculan jenis gulma atau
rumput liar yang membentuk sebuah komunitas. Kondisi seperti ini dipengaruhi
oleh faktor perubahan iklim.
SUMBER :
Link Video Kelompok 9 : https://www.youtube.com/watch?v=e32ZYo4x9PY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar