Senin, 15 Mei 2017

Perusahaan yang sudah memiliki Hak Paten

Hak Paten PT Gudang Garam Tbk.

PT Gudang Garam Tbk adalah sebuah merek atau perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini merupakan peringkat kelima tertua dan terbesar di Indonesia (setelah Djarum) dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur. PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis produk berkualitas tinggi, mulai dari sigaret kretek linting (SKL), sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM) yang sudah tersebar luas di Nusantara maupun di dunia.
PT Gudang Garam Tbk menyerap tenaga kerja yang sebagian besar terlibat dalam produksi dan distribusi. Eksistensi Perusahaan juga mendukung penghidupan petani tembakau dan cengkeh serta para pengecer maupun pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Diukur dari jumlah aset, hasil penjualan produk, jumlah karyawan, pajak dan cukai, serta kontribusi lainnya, PT Gudang Garam Tbk adalah perusahaan rokok nasional yang memberikan kontribusi secara signifikan bagi Indonesia.
Kami beritahukan bahwa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten: Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1).
SejarahGudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie. Sebelum mendirikan perusahaan ini, di saat berumur sekitar dua puluh tahun, Ing Hwie mendapat tawaran bekerja dari pamannya di pabrik rokok Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada waktu itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut. Pada tahun 1956 Ing Hwie meninggalkan Cap 93. Dia membeli tanah di Kediri dan memulai produksi rokok sendiri, diawali dengan rokok kretek darikelobot dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Ing Hwie mengganti nama perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam.PT Gudang Garam Tbk tidak mendistribusikan secara langsung melainkan melalui PT Surya Madistrindo lalu kepada pedagang eceran kemudian baru ke konsumen atau produsen.
Pendiri Gudang Garam adalah Surya Wonowijoyo (Tjoa Ing Hwie) yang dilahirkan di Fujian, China, pada tahun 1926. Keluarganya menetap di Indonesia pada tahun 1929, yakni tepatnya di kota Sampang, Madura. Mereka hidup dalam kemiskinan, dan ayahnya hanya bekerja sebagai pedagang keliling. Saat menginjak usia remaja, ayah Ing Hwie meninggal dan ia harus bekerja demi menopang hidup keluarganya. Oleh karenanya, ia lantas merantau ke Kediri dan mencari pekerjaan di sana. Bekerjalah ia pada sang paman, Tjoa Kok Tjiang, yang ketika memiliki salah satu pabrik kretek besar di Jawa Timur. Kesuksesan diraih pada tahun 1962, ketika Ing Hwie meluncurkan produknya, yakni Gudang Garam Kuning, yang menuai kesuksesan luar biasa. Para pesaingnya mengeluarkan isu bahwa rokok tersebut mengandung ganja. Surya membantah gosip tersebut dan menyatakan bahwa rahasianya terletak pada campuran sausnya dan bukan ganja. Selain itu, keterampilannya dalam membeli dan memasarkan merupakan aspek penting keberhasilan Gudang Garam Kuning.

Kesimpulan :

PT gudang garam ini membuat hak paten agar perusahaan yang di buatnya tidak diikuti oleh perusahaan lain, dan dia bergerak di industri rokok yang dimana pada produknya pun dibuatkan hak paten juga demi keamanan produk-produknya supaya terdaftar di jalan hukum

Perbandingan produk referensi dengan produk yang kita buat

Deskripsi produk referensi

Produk referensi yang digunakan adalah rak buku yang berasal dari UD. Lestari. Material yang digunakan untuk produk referensi ini adalah multiplek yang merupakan bahan dasar untuk membuat komponen utama. Dimensi keseluruhan produk ini yaitu panjang 40 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 35 cm. Yaitu terdiri dari 6 komponen utama serta 3 komponen tambahan. Komponen utama terdiri dari papan samping terdiri dari 2 unit, papan belakang terdiri dari 1 unit, sekat papan tengah horizontal terdiri dari 2 unit karena memiliki ukuran yang sama, sekat papan bawah terdiri dari 1 unit, dan sekat papan tengah vertikal 1 unit. Komponen tambahan pada produk referensi yaitu paku, lem kayu dan cat kayu. Produk referensi ini memiliki berat 5 kg. Produk referensi memiliki kelebihan dimana terdapat sekat tengah pad arak buku agar buku yang diletakan bisa tertata rapih. Target pasar produk referensi yaitu siswa sd hingga mahasiswa. Kekurangan yang terdapat pada produk referensi adalah warna pada produk yang tidak merata dan pada bagian belakang, bahan kayu dibagian papan belakang sudah tidak bagus sehingga mengurangi nilai estetika dari produk rak buku tersebut.

Deskripsi produk yang akan dibuat


Produk yang akan dibuat adalah rak buku. Material yang akan digunakan pada produk rak buku ini adalah kayu pinus. Kayu pinus dipilih karena meskipun memiliki sifat material yang kuat namun memiliki berat yang ringan, jenis kayu ini juga tidak mudah lapuk dan berjamur sehingga dapat membuat produk rak buku tahan lama. Kayu pinus ini digunakan sebagai bahan dasar pembuatan rak buku. Dimensi keseluruhan produk ini yaitu berukuran  panjang 50 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 40 cm. Yaitu terdiri dari 6 komponen utama serta 4 komponen tambahan. Komponen utama terdiri dari papan samping terdiri dari 2 unit, papan belakang terdiri dari 1 unit, sekat papan tengah horizontal terdiri dari 2 unit karena memiliki ukuran yang sama, sekat papan bawah terdiri dari 1 unit, dan sekat papan tengah vertikal 1 unit, dan juga terdapat 4 komponen tambahan berupa paku, lem kayu, cat kayu, dan pengait gantungan. Produk rak buku yang akan dibuat ini memiliki berat 4 kg. Produk ini memiliki kelebihan yaitu terdapat pengait gantungan dibawah rak buku untuk menggantungkan benda-benda kecil seperti kunci, rak buku ini juga memiliki material yang bersifat kuat, yaitu tidak mudah lapuk dan juga memiliki berat yang ringan sehingga mudah untuk dipindahkan. Target pasar produk ini yaitu untuk masyarakat umum terutama pelajar dan pegawai kantor, dikarenakan rak buku dapat dimiliki oleh siapa saja dan setiap orang pasti membutuhkan tempat untuk menyimpan buku-buku yang dimilikinya. Kekurangan yang terdapat pada produk ini adalah jenis material yang berbahan dasar kayu yang tentunya lemah terhadap air, sehingga alangkah lebih baiknya jika penggunaan rak buku ini dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan basah.