Jumat, 07 Oktober 2016

SILAT TAPAK SUCI




SEJARAH PENCAK SILAT TAPAK SUCI

Pencak silat merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bias menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan metalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilatuinya.
            Sejarah tapak suci sebagai sebuah aliran dan perguruan pencak silat telah di mulai jauh sebelum tahun 1963. Berawal dari aliran pencak silat Banjaran yang dikuasai oleh KH.Busyroh syuhada (lahir tahun 1827), yang bermukim di pesantren Binorong, Banjarnegara, Jawa tengah. KH.Busyroh Syuhada merupakan murid sekaligus teman seperjuangan dari KH.Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. atiran ini kemudian berkembang menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru (pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada. perpindahan itu juga merupakan akibat dari gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukan KH.Busyro Syuhada sehingga beliau kerap menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan rezim kolonial Belanda. Di Kauman inilah pendekar KH. Busyro Syuhada mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat. Perguruan seni pencak sitat ini didirikan pada tahun 1925 dan diberi nama Perguruan cik auman yang dipimpin langsung oleh Pendekar M.A Wahib dan Pendekar A. Dimyati, yaitu dua orang murid yang tangguh dari KH. Busyro Syuhada. Perguruan ini memiliki  andasan agama dan kebangsaan yang kuat.
Perkembangan kedua perguruan ini semakin hari semakin pesat dengan pertambahan murid yang cukup banyak. Murid-murid dari perguruan ini kemudian banyak menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil (APS) untuk melawan penjajah, dan banyak yang gugur dalam perlawanan bersenjata. Pendekar-pendekar muda  ini berhasil mendirikan perguruan-perguruan silat baru, yang diantaranya adalah perguruan kasegu tahun 1951. Murid-murid dari perguruan kasegu memiliki rencana untuk menggabungkan semua perguran pencak silat. Pada tahun 1963 rencana itu semakin kuat namun mendapat tentangan dari pada ulama kauman dan pendekar tua yang merasa terlangkahi. Dengan pendekatan yang intensif dan pertimbangan bahwa harus ada kekuatan fisik yang kuat dari umat islam untuk menghadapi kekuatan komunis yang melakukan provokasi kepada umat islam, maka gagasan untuk menyatukan semua perguruan silat yang terserak kedalam satu kekuatan perguruan silat dimulai. Semua perangkat operasional dipersiapkan dan akhirnnya terbentuklah perguruan silat tapak suci pada tanggal 31 juli 1960.
Pada perkembangan selanjutnya, Perguruan Tapak Suci yang berkedudukan di Yogyakarta akhirnya berkembang di Yogyakarta dan daerah- daerah lainnya. Setelah meletusnya pemberontakan  G30 S/PKI, pada tahun 1966 diselenggarakan  Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh  para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di  berbagai daerah di Indonesia. Perguruan Tapak Suci dikem-bangkan  lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Dan pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1967, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah, karena Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mampu dijadikan wadah pengkaderan Muhammadiyah.
 
PEMANTAPAN ORGANISASI
                Pada tahun 1966 diselenggarakan konferensi nasional I TAPAK SUCI yang dihadiri oleh  para utusan dari daerah-daerah. Pada saat itu berhasil dirumuska pemantapan organisasi secara nasional, dan perguruan tapak suci dikembangkan lagi namanya menjadi “Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putra Muhammadiyah”. Kemudian melalui sidang tanwir Muhammadiyahpada tanggal 28 Juli s.d 1 Agustus 1967 di Yogyakarta, tapak suci putra Muhammadiyah diterima dan ditetapkan menjadi organisasi otonom ke sebelas di perserikatan Muhammadiyah.
     
MEMILIH INDUK ORGANISASI
            Pada waktu itu Perguruan TAPAK SUCI harus dapat memilih dengan Induk Organisasi yang mana Perguruan TAPAK SUCI harus bergabung / mengikat diri, mengingat pada waktu itu di Indonesia ada 3 Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia, yaitu :

-          PPSI yang digerakan dari Bandung
-          IPSSI  (Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia) yang digerakan dari Jakarta
-          BAPENSI (Badan Pembina Pencak Silat Indonesia)  yang digerakan dari Yogyakarta  
          
Melalui Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 19-20 April 1967 bertempat di Pekalongan, disamping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD / ART). Berketetapan hati  memilih “IPSSI  (Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia)” sekarang yang berubah dan dikenal dengan nama   IPSI  (Ikatan Pencak Silat   Indonesia) sebagai Induk Organisasi Federasi. Untuk itu Perguruan TAPAK SUCI didaftarkan kepada Pusat Badan Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia (P.B. IPSI) dan langsung diterima menjadi Anggota Nasional dengan nama :

“Lembaga Perguruan Seni Bela Diri Indonesia”

TAPAK SUCI”

PEMAHAMAN BELADIRI TAPAK SUCI

a. Kekuatan

Dalam menjalani hidupnya manusia mulai mengenal beberapa macam kekuatan, yaitu :

1.    kekuatan alam;
2.    kekuatan manusia yang timbul dari dalam diri manusia dan
3.    kekuatan yang berasal dari Allah yang dapat berbentuk rahmat ataupun mukjizat/karomah yang kesemuanya merupakan sunatullah.

b. Ilmu Beladiri Tapak Suci
                Ilmu beladiri Tapak Suci mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Perguruan Pencak Silat yang lain karena menghimpun berbagai ilmu pencak silat dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut. Ilmu beladiri Tapak Suci termasuk aliran rasional yang memanfaatkan kemampuan akal dengan memfungsikan kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam tubuh manusia, sehingga dapat berfungsi secara tepat antara organ yang ada kaitannya satu dengan lainnya, serta saling isi mengisi pada saat dibutuhkan.  Karena terbatasnya kemampuan akal, maka akal harus diisi dengan ilmu yang serba menyelamatkan manusia, dengan tidak mengabaikan peranan wahyu Allah SWT, namun berusaha melaksanakan pesan pengarahan Allah SWT.nnDalam dunia persilatan ada dua macarn “tenaga” yang digunakan untuk membela dirinya dari ancaman makhluk lain, yaitu :
1. Tenaga Luar
            Pengertian tenaga luar menurut masyarakat pada umumnya adalah gerakan yang dilakukan oleh gerakan tubuh, namun menurut pengertian beladiri adalah tenaga yang dikomando oleh akal
2. Tenaga Dalam
             Kekuatan Tenaga Dalam di Tapak Suci adalah perpaduan antara kekuatan fisik dengan kesadaran (konsentrasi), tahu manfaat ketika menggunakannya, sadar fikiran serta inderanya, dan serba organis. Ilmu yang dituangkan dalam Tapak Suci berdasarkan pada kecepatan dan ketepatan, sehingga di Perguruan Tapak Suci tidak diajarkan mantera-mantera, lelaku, puasa khusus untuk mencapai ilmu tertentu dan sebagainya, tapi semua ilmu yang diajarkan selama ini adalah ilmu yang berdasarkan pada rasio. Adapun tinggi rendahnya kemampuan siswa maupun anggota Tapak Suci berdasarkan pada ketekunan individu tersebut.

KATEGORI TINGKATAN
Terdapat 3 kategori tingkatan :
  1. Siswa dasar(Putih Polos)
  2. Siswa Satu(Kuning)
  3. Siswa Dua (Kuning melati cokelat satu)
  4. Siswa Tiga(Kuning melati cokelat dua)
  5. Siswa Empat(Kuning melati cokelat tiga)
  6. Siswa Lima(Kuning melati cokelat empat)
  7. Kader dasar(Biru Polos)
  8. Kader Muda (Biru Melati Merah Satu)
  9. Kader Madya(Biru Melati Merah Dua)
  10. Kader Kepala(Biru Melati Merah Tiga)
  11. Kader Utama(Biru Melati Merah Empat)
  12. Pendekar Muda(Hitam Melati Merah Satu)
  13. Pendekar Madya(Hitam Melati Merah Dua)
  14. Pendekar Kepala(Hitam Melatih Merah Tiga)
  15. Pendekar Utama(Hitam Melati Merah Empat)
  16. Pendekar Besar(Hitam Melati Merah Lima)
JURUS
Sebelum resmi berdiri, jurus-jurus khas TAPAK SUCI pada awalnya diberi nama dengan nomor, seperti Jurus 1, 2, dst. Setelah TAPAK SUCI dideklarasikan pada tahun 1963, jurus-jurus itu diberi nama dengan nama-nama flora dan fauna. Dasar penamaan ini agar senantiasa mengingat kebesaran Allah yang berkuasa menciptakan segala mahluk. Selain itu hal ini mengandung arti bahwa jurus TAPAK SUCI yang kosong akan sama halnya dengan tumbuhan dan hewan, yang hanya memiliki naluri dan hawa nafsu, tanpa memiliki akal dan budi pekerti, tanpa memiliki Iman dan Akhlak.
Terdapat 8 (delapan) jurus khas di dalam TAPAK SUCI, yaitu:
  1. Jurus Mawar
  2. Jurus Katak
  3. Jurus Naga
  4. Jurus Ikan Terbang
  5. Jurus Lembu
  6. Jurus Rajawali
  7. Jurus Merpati
  8. Jurus Harimau
Kedelapan Jurus ini diaplikasikan untuk Permainan Tangan Kosong maupun Bersenjata, baik untuk kegunaan olahraga, seni, maupun beladiri. Setiap Jurus ini memiliki Sikap Awal, yaitu sikap awal pesilat yang mendahului setiap permainan jurus.

SENJATA

Senjata Khas TAPAK SUCI adalah Senjata Segu (Serba Guna), yang diciptakan oleh Pendekar M.Barie Irsjad, belafaz “Muhammad”. Sebagai perguruan yang melestarikan seni budaya bangsa yang luhur, TAPAK SUCI merupakan perguruan pencak silat yang juga melestarikan seni beladiri bersenjata. Teknik permainan senjata ini dilestarikan dan dikembangangkan masing-masing oleh para anggota TAPAK SUCI di pusat maupun di daerah. Senjata khas beladiri itu di antaranya Pisau, Golok, Toya, Rante, Tekken, Clurit, Pedang, Trisula, Double-stick, Kerambit, Pecut, dan Keris. Selain itu, TAPAK SUCI secara serius mengembangkan permainan senjata yang merupakan tradisi TAPAK SUCI, yaitu Senjata Alif, Segu, Golok Mawar, Tombak Naga, dan Kipas. Senjata tradisi ini dipelajari sebagai dasar dari senjata jenis lainnya. Sebagai contoh, permainan Golok Mawar dapat diaplikasikan untuk permainan senjata keris beladiri.

sumber :


Apriadi, Ema. 2009. Buku Panduan Anggota TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH. Suruh. 
http://www.muhammadiyah.or.id/content-86-det-tapak-suci.html
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar