Ini bukan film
drama yang penuh cerita menyedihan melainkan sebuah film perjuangan seorang
ayah yang mencintai dan harus membesarkan anaknya yang masih kecil dalam
kondisi tidak punya uang, tidak punya rumah dan tidak punya pekerjaan. Sebuah
Kisah nyata perjalanan seorang Ayah dan anaknya dalam menempuh pahit getirnya
kehidupan hingga akhirnya hidup berkecukupan sebagai multimillionaire
stockbroker di pasar saham. berkat kesabaran dan kegigihan hati seseorang Ayah
demi kebahagiaan anaknya yang akhirnya menjadi sumber kekuatan tersendiri
diluar batas yang mungkin dapat dibayangkan. The Pursuit Of Happyness salah satu film yang
menceritakan kisah perjalanan hidup seorang ayah beserta anaknya dalam menempuh
pahitnya kehidupan, dimana sebagian cerita dari film tersebut menceritakan
kalau sebenarnya untuk menjadi seorang yang sukses tidaklah mudah, terkadang
kita berfikir kalau TUHAN tidak pernah memberikan pertolongan dan membiarkan
kita hidup dalam penderitaan, dan mungkin saja kita berfikir kalau DIA tidak
adil buat kita. Tanpa kita sadari kalau sebenarnya DIA telah memberikan
pertolongan kepada kita, hanya saja kita tidak pernah menyadari kalau DIA telah
memberikannya lebih daripada yang kita harapkan. The Pursuit of
Happyness
adalah sebuah film biografi buatan tahun 2006 yang menceritakan
kisah hidup Chris Gardner, seorang
salesman yang berhasil menjadi pialang saham
kaya. Film ini disutradarai oleh Gabriele Muccino.
Skenarionya ditulis oleh Steve Conrad berdasarkan memoir berjudul sama yang
ditulis oleh Gardner bersama Quincy Troupe. Film ini dirilis tanggal 15
Desember 2007 oleh Columbia Pictures.
Chris Gardner
adalah seorang ayah yang rajin, pintar, semangat kerja tinggi dan punya impian
yang besar untuk keluarga, seperti kebanyakan dari kita. Dengan latar belakang
seorang sales dan penjual, dia memberanikan diri untuk mengambil sebuah tawaran
untuk menjadi distributor sebuah alat kedokteran yang baru dan canggih. Seperti
kebanyakan orang yang mempunyai impian yang besar, Chris berani mengambil
resiko dan menggunakan hampir seluruh tabungannya untuk membeli stok persediaan
alat kedokteran tersebut dan memiliki wilayah eksklusif pemasaran di kotanya. Setelah
dicoba dipasarkan, dia baru sadar bahwa alat kedokteran itu bagi kebanyakan
dokter adalah alat yang cukup mahal dan kurang dibutuhkan. Presentasi demi presentasi
ke setiap dokter yang ada di wilayahnya dilakukan. Kehadiran seorang anak dan
biaya hidup yang terus berjalan membuat si Chris mulai kesulitan dalam
keuangan. Istrinya harus bekerja 14 jam sehari di tempat laundry demi membantu
membiayai biaya hidup keluarga. Anaknya dititipkan di sebuah tempat penitipan
anak yang murah dari pagi dan sorenya dijemput oleh Chris saat selesai dengan
kunjungan ke dokter. Biaya sewa rumah yang tidak terbayar dan beban hidup yang
dirasa semakin berat membuat istri Chris tidak tahan dengan kondisi tersebut
dan memutuskan untuk pindah ke saudaranya di New York. Tetapi rasa cinta Chris
dan keinginan agar anaknya mengenal ayahnya, membuat dia memutuskan dia yang
akan membesarkan anaknya. Kondisi keuangan Chris menjadi semakin parah dan pada
akhirnya diusir dari pemilik rumah kontrakan karena sudah tidak membayar biaya
sewa berbulan-bulan.
Dia dan anaknya
akhirnya sampai harus tinggal di toilet dan kamar mandi di stasiun Kereta Api
dan mengunci pintunya agar bisa tidur di dalamnya. Berhari-hari seperti itu,
akhirnya Chris bisa menemukan tempat penampungan tuna wisma yang memberikan
kamar gratis. Tetapi mereka setiap pagi harus membawa barangnya dan setiap sore
harus mengantri dengan ratusan tuna wisma lain dan bila beruntung baru bisa
mendapat kamar. Sambil terus menjual sisa alat kedokteran yang dimilikinya,
Chris bertemu dengan seseorang yang memarkirkan Ferrari merahnya dan tampak
sangat sukses. Keinginannya untuk sukses membuat dia memberanikan diri untuk
bertanya “Apa pekerjaan Anda sehingga bisa memiliki mobil Ferrari yang
cantik ini?” Orang tersebut menjawab “Saya seorang Pialang Saham”.
Dari sana timbul impiannya lagi dan dia mencoba melamar di sebuah perusahaan
sekuritas untuk menjadi seorang pialang saham. Perusahaan tersebut menawarkan
pendidikan selama 6 bulan untuk bisa menjadi calon Pialang Saham. Setelah 6
bulan pendidikan, mereka hanya memilih 1 dari 30 orang peserta untuk diterima
menjadi pialang saham. Dan selama 6 bulan pendidikan, tidak memberikan gaji
apapun. Demi impian barunya tersebut, Chris rela melewati proses pendidikan dan
seleksi yang berat tersebut. Dan dia harus bisa mengatur dan menghadapi banyak
kesulitan antara belajar menjadi pialang saham, mengantar dan menjemput anaknya
di tempat penitipan anak, antri di sore hari di tempat penampungan tuna wisma,
sering tidak makan agar menghemat uang yang tinggal sedikit dan masih harus
mencari calon pelanggan untuk perusahaan pialang saham. Setelah melalui 6 bulan
perjuangan dan semua kesulitan yang harus dihadapi, Chris akhir terpilih untuk
menjadi pialang saham dan memulai karirnya di industri itu. Chris Gardner
akhirnya menjadi seorang pialang saham yang sukses, yang kemudian mendirikan
perusahaan pialang sendiri dan menjadi Multi Milyarder yang dermawan dalam
membantu menyediakan tempat penampungan bagi para tuna wisma, mengingat dia
pernah mengalami hal tersebut.
Pelajaran
Kehidupan dari Film True Story Ini
Saya dapat memetik beberapa
pelajaran penting dari film ini yang merupakan kisah nyata dari seseorang yang
berjuang dari nol hingga mencapai impiannya.
- Anything is Possible atau segala sesuatu itu mungkin. Kalau kita ditanya berapa besar peluang seseorang yang tidak punya rumah, tinggal di jalanan dan punya seorang anak yang harus dijaga dapat menjadi seorang pialang saham yang sukses dan kemudian memiliki perusahaan pialang saham yang sukses? Kita akan secara jujur akan bilang peluangnya nol / tidak ada. Tetapi kisah Chris Gardner membuktikan jika impian dan goal yang ingin dicapai begitu jelas dan kita benar-benar menginginkannya, kesulitan dan tantangan apapun bisa diatasi.
- Untuk mencapai sukses, jangan buat alasan atas kegagalan kita dan menyalahkan situasi atau orang lain, tetapi ambil tanggung jawab pribadi untuk mengatasi kesulitan yang ada. Chris punya segudang alasan dan alibi untuk kegagalannya. Dia bisa saja menyalahkan istrinya yang tidak mendukung dan meninggalkannya. Dia bisa saja menyalahkan orang yang menawarkan peluang alat kedokteran yang membuat dirinya bangkrut. Dia bisa saja menyalahkan Tuhan atas nasib jeleknya. Dia bisa saja menyalahkan pemerintah yang tidak membantunya. Tetapi Chris tidak membuat semua alasan tersebut. Dia mengambil tanggung jawab dan mengambil tindakan untuk merubah nasibnya. Banyak orang hanya berkeluh kesah dengan situasi yang ada, tetapi seorang pemenang akan ambil tindakan untuk merubah situasi yang ada.
- Dalam hidup, kita harus mengambil banyak keputusan dan kadang kala keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang salah. Itu wajar, sadarilah hal itu! Hanya ada satu orang yang tidak pernah membuat keputusan yang salah dalam hidupnya, siapakah orang itu? Orang yang tidak pernah mengambil keputusan! Untuk sukses, kita perlu berani mengambil keputusan. Jika salah, so what? Kita belajar dari kesalahan itu dan lalu ambil keputusan lain yang lebih baik. Itulah cara kerja kehidupan.
- Lakukanlah pekerjaan / karir yang Anda senangi dan cintai. Saat Anda melakukan pekerjaan yang Anda senangi, Anda menjadi magnet dan membuat alam semesta mendukung Anda untuk berkembang dengan pesat. Dari buku dan interview yang dilakukan ke Chris Gardner yang asli, dia mengungkapkan betapa dia sejak awal sangat menyenangi segala sesuatu tentang pasar modal. Suasana, kecepatan, kompetisi dan kesenangan yang didapat dari klien yang puas membuat dirinya tertarik untuk terjun total di pasar modal.
Sikap yang
patut dicontoh dari sesosok “Chris Gardner”,diantaranya :
1. Ulet,dimana
ia dengan cepat’nya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Tepat,dimana
ia sangat memanfaatkan waktunya dalam bekerja dengan tepat.
3. Bertanggung
jawab,dimana ia mampu mengurus kewajiban’nya meskipun penderitaan
datang kepada’nya serta mampu menyelesaikan pekerjaan’nya
dengan baik.
4. Berpotensi,selalu
berfikir positif.
5. Berinovasi,selalu
ingin berkembang.
6. Berorientasi
ke depan,
7. Optimis,akan
keberhasilan
8. Spontan,disaat
menyampaikan pendapat.
9. Berani,disaat
menghadapi situasi.
10. Kuat,dimana
ia mampu menerima kenyataan yang ada.
11. Sabar,dimana
ia tak sedikitpun ngeluh disaat musibah datang kepadanya.
12. Dan
Doa,dimana ia selalu dekat dengan Tuhan.
- Didalam film ini banyak hal positif yang dapat kita ambil,dimana hal tersebut adalah suatu bentuk gambaran kehidupan.Film tersebut mengajarkan bagaimana arti daripada perjuangan.Yang mana istilah menjelaskan bahwa hidup bagaikan pendakian,dengan semangat dan usaha yang dilakukan’nya berharap bisa mencapai puncak keberhasilan.
- Tak ada kata ragu sekali untuk mencoba,kesempatan yang ada bagaikan peluang emas dalam diri’nya,dengan sekuat tenaga ia optimis mampu menghadapinya.Karna ia yakin Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk dirinya.
- Hal yang membuat dirinya semangat tuk berkembang hanya’lah dengan dukungan dan doa,kata semangat bukan sembarang kata karna dibalik itu semua tersimpan makna,yang mampu memberikan energy positif dalam diri’nya tuk bangkit.
Etika
dari seorang “Chris Gardner”,diantara’nya :
1.Sopan
2.Menghormati
3.Menghargai
4.Disiplin
5.Bertanggung
jawab
6.Jujur
http://sukarto.com/film-the-pursuit-of-happyness/
http://sukarto.com/film-the-pursuit-of-happyness/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar