Film
“An Inconvenient Truth” merupakan Film
dokumenter berdurasi 93 menit ini banyak menyodorkan data-data yang cukup
mencengangkan. Data-data mengenai konsentrasi karbondioksida yang terus
meningkat, temperatur air laut yang melewati batas normal, bencana alam yang
semakin sering terjadi, mencairnya es di kutub, serta kemunculan
penyakit-penyakit baru yang diakibatkan oleh global warming. film global ini
dibintangi oleh Al Gore dan disutradarai oleh Davis Guggenheim. Dalam film ini diceritakan global warming menyebabkan berbagai permasalahan dunia. Permukaan
air laut perlahan naik sampai menelan pantai timur Amerika. Gedung pencakar
langit World Trade Center (yang
sempat dibom 11 September 2001) bahkan ikut tenggelam. Di sini dapat dijelaskan
bahwa pemanasan global sedang terjadi dan hal tersebut berbahaya bagi masa
depan umat manusia. Contoh dalam hal ini, misalnya volume gletser yang menurun
di berbagai tempat di dunia, badai Katrina, rata-rata suhu yang panas di berbagai
kota di dunia, bencana kekeringan, penipisan es di Artik, serta luas daratan
yang berkurang jika es di Antartika atau Greenland
mencair.
Kehidupan
pribadi Al Gore membuatnya menjadi pejuang lingkungan yang terkait dengan
pemanasan global. Ada kaitan bahwa pemicu dari pemanasan global adalah dari
Negara-negara yang sedang berkembang karena mereka mempunyai penduduk miskin,
sehingga mereka lebih mengandalkan kekayaan SDA dengan melakukan penebangan
hutan, eksplorasi migas, pembukaan lahan baru, industrialisasi untuk
meningkatkan kondisi ekonomi. Mereka juga belum siap untuk menerapkan teknologi
ramah lingkungan dalam membangun infrastruktur seperi listrik dan bengunan
industri.
Jika
mayoritas ilmuwan di dunia ini benar, maka manusia hanya mempunyai waktu
sepuluh tahun untuk menghindari bencana luar biasa yang membawa planet bumi
kepada pengerusakan termasuk iklim cuaca, banjir, masa kekeringan, wabah dan
gelombang panas mematikan melebihi apa pun yang pernah kita alami Global
warming akan dirasakan seluruh dunia tanpa terkecuali : Afrika akan mengalami
kekeringan, Asia akan mengalami banjir, Amerika akan mengalami badai dan
tornado, serta seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya air laut. Penelitian
dari para ahli yang dilakukan di wilayah Greenland
memperlihatkan bahwa siklus bumi terjadi perubahan tiap tahunnya dari ribuan
tahu yang lalu. Namun perubahan yang mencolok pada iklim bumi terjadi dalam
sepuluh tahun terakhir yang terus meningkat tanpa adanya penurunan. Laporan
dari IPCC tekait dengan perubahan iklim adalah mengenai semakin meningkatnya
panas atmosfir yang meningkat dari 1,4 derajat celcius menjadi 5,8 derajat
celcius di akhir abad 21 .
Ancaman
lain yang lebih besar adalah mulai mencairnya es di wilayah Alaska, Greenland, Kutub Utara dan
daearah Antartika. Padahal fungsi es ini sangat penting bagi keseimbangan iklim
dan cuaca bumi yang menentukan kesehatan lingkungan kita dan juga sebagi
pemantul dari radiasi matahari serta tempat tinggal bagi satwa seperti beruang,
anjing laut dan penguin. Semua ini akan menghancurkan Bumi dan diperkirakan 100
juta orang lebih bisa terancam. Hal ini tidak terasa oleh manusia karena
manusia semakin terbiasa dengan keadaan yang ternyata dapat menghancurkan
kehidupan makhluk hidup. Ada analogi menarik yang dipaparkan dalam film ini.
Seekor kodok dimasukkan dalam air mendidih, ia akan segera melompat kembali
keluar karena tiba-tiba merasakan kondisi berbeda. Namun, bila kodok dimasukkan
dalam air yang normal kemudian perlahan-lahan air itu dipanaskan, kodok itu tak
akan melompat keluar. Ini sama dengan manusia yang tidak merasa khawatir akan
pemanasan Bumi, padahal Bumi terancam.
Pemanasan
Global adalah meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) terutama karbon
dioksida CO2, gas metan CH4 dan nitrous oksida N2O yang diakibatkan oleh
pembakaran bahan bakar dari fosil, penggundulan hutan dan praktek pertanian
sedangkan perubahan ini ditandai dengan melimpahnya hujan di atas rata-rata
saat musim hujan dan kemarau yang berkepanjangan pada musim panas . Pemanasan
merupakan keadaan di mana suhu atmosfer bumi meningkat, sehingga es di kutub
mencair. Suhu atmosfer bumi bisa meningkat karena efek rumah kaca (greenhouse effect). Karena jumlah
gas-gas rumah kaca (misalnya karbondioksida, metana, dll) di atmosfer melebihi
batas, mereka menahan panas matahari yang masuk sehingga suhu di bumi semakin
lama semakin meningkat.
Gore
memperkirakan perubahan yang besar yang terjadi ini setelah jumlah kondisi
emisi karbon di bumi semakin banyak. Hal ini terjadi setelah banyak Negara
melakukan revolusi industri, kegiatan pertambangan pada bahan energi dan
mineral serta perambahan hutan guna kepentingan ekonomi. Kegiatan ini terjadi
berlangsung dalam waktu lama tanpa ada upaya penyeimbangan yang berkelanjutan
dari Negara-negara yang melakukan kegiatan tersebut.
Gore kemudian membahas mengenai dampak dari global warming yaitu ancaman kepunahan berbagai macam hewan-hewan besar, aves, amphibi maupun biota laut. Fluktuasi temperatur yang terjadi saat ini mengakibatkan perubahan iklim dan membawa dampak pada kemampuan satu spesies untuk hidup dihabitat asli mereka dan semakin terancaman kepunahan bagi banyak spesies.
Gore kemudian membahas mengenai dampak dari global warming yaitu ancaman kepunahan berbagai macam hewan-hewan besar, aves, amphibi maupun biota laut. Fluktuasi temperatur yang terjadi saat ini mengakibatkan perubahan iklim dan membawa dampak pada kemampuan satu spesies untuk hidup dihabitat asli mereka dan semakin terancaman kepunahan bagi banyak spesies.
Kemudian
film tersebut memberikan penjelasan bahwa masih ada harapan dan kemungkinan
untuk hidup terus di Bumi, yaitu dengan melakukan perubahan kecil yang dimulai
dari diri sendiri sampai dengan langkah global. Kepentingan dari penghentian
efek global warming telah menjadi hal
yang sangat penting sebagai tanggung jawab dan kepentingan bersama sebagai
langkah untuk mencegah dan mengurangi efek dari pemanasan global yang tidak
lain telah disebabkan oleh perilaku manusia.
1.
Iklim mulai tidak stabil. Perubahan
cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke)
dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan
kebakaran) dan kematian akibat trauma.
2.
Peningkatan permukaan laut.
3.
Suhu global cenderung meningkat.
Beberapa Negara mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam. Namun, di lain pihak, lahan pertanian
tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat
menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai
reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
4.
Gangguan ekologis. Hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena
sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya
menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
5.
Dampak sosial. Timbulnya bencana alam
biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian
dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi
mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. Contoh lain
yaitu kekeringan dan kebakaran. Kekeringan yang berkepanjangan akan memperbesar
kemungkinan kebakaran dalam suatu tempat.
Solusi Problematika
Tindakan yang bisa kita
lakukan dalam mengendalikan global warming dimulai dari langkah-langkah
sederhana yang bisa kita lakukan, seperti:
1.
Membeli produk-produk yang bisa didaur
ulang karena dapat mengurangi pencemaran.
2.
Berjalan kaki saat bepergian jika jarak
yang ditempuh tidak terlalu jauh.
3.
Membawa tas sendiri untuk barang
belanjaan sehingga mengurangi penggunaan kantong plastik.
4.
Membuang sampah pada tempatnya.
5.
Mematikan lampu jika tidak diperlukan.
Kemudian langkah-langkah
yang bisa dilakukan untuk kepentingan agregat dalam mengendalikan pemanasan
global, diantaranya:
1.
Cara yang paling mudah untuk
menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan
menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat
pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
2.
Menerapkan pemahaman dan pengetahuan
tentang pentingnya bagaimana melestarikan lingkungan dan pencegaham global
warming.
3.
Penggunaan sistem AMDAL bagi kegiatan
pembangunan yang terkait dengan kelestarian lingkungan.
4.
Pembatasan emisi buang kendaraan di
jalanan.
5.
Reboisasi hutan.
6.
Menjaga dan melindungi kelestarian
ekosistem hutan.
7.
Menjaga dan melindungi ekosistem laut
dan terumbu karang.
8.
Pencegahan pergantian penggunan lahan
hutan lindung untuk kegiatan manusia yang bersifat ekonomis.
9.
Pencegahan pestisida dan bahan-bahan
kimia bagi produk pertanian.
10.
Pengelolaan limbah secara baik dan
benar.
11.
Melaksanakan pelestarian lingkungan
antara Negara industri dengan Negara berkembang terutama untuk merawat
lingkungan dalam kaitannya mencegah global warming.
Sumber
:
http://elizaichanurfitria.blogspot.co.id/2012/02/review-film-inconvenient-truth-al-gore.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar